Gemini AI dalam bahasa Indonesia

Advan – Kecerdasan buatan generatif atau AI generatif telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu pemain utama dalam revolusi ini adalah Google dengan model terbaru mereka, Gemini AI. Dikenal sebagai penerus Bard, Gemini dirancang untuk mampu memahami dan merespons teks, gambar, suara, hingga video. Namun pertanyaan yang masih sering muncul, terutama di kalangan pengguna dari Indonesia, adalah: seberapa akurat Gemini AI dalam bahasa Indonesia ketika digunakan?

Untuk menjawab pertanyaan ini, perlu menelusuri bagaimana cara Gemini AI memproses bahasa alami, bagaimana pelatihan bahasanya berlangsung, dan seberapa kuat model ini dalam memahami konteks budaya, gramatika, hingga nuansa bahasa Indonesia yang dikenal kaya dan beragam.

Menggali Akurasi Bahasa Indonesia Gemini AI

Berikut pembahasan akan berfokus pada keakuratan bahasa, kekuatan dan kelemahan Gemini dalam penggunaan bahasa Indonesia, serta pengalaman nyata yang bisa dijadikan gambaran.

1. Bahasa Indonesia dalam Dunia AI

Sebelum menilai akurasi Gemini, penting untuk memahami bagaimana posisi bahasa Indonesia dalam pelatihan model AI global. Bahasa Inggris masih mendominasi sebagai bahasa utama dalam pengembangan model bahasa alami karena ketersediaan data dan literatur digital yang sangat besar.

Namun, bahasa Indonesia termasuk dalam jajaran 20 bahasa paling banyak digunakan di dunia, baik dari segi penutur maupun pengguna digital. Ini menjadikan bahasa Indonesia cukup penting untuk dimasukkan dalam pelatihan model-model besar seperti Gemini.

Google pun secara eksplisit menyatakan bahwa Gemini didesain untuk mendukung banyak bahasa, termasuk bahasa Indonesia, agar bisa menjangkau pengguna secara global.

Meski demikian, karena volume data pelatihan dalam bahasa Indonesia tidak sebanyak bahasa Inggris, bisa jadi terdapat perbedaan dalam tingkat akurasi dan pemahaman konteks yang perlu diperhatikan.

2. Tingkat Akurasi Pemahaman Teks

Ketika digunakan dalam bahasa Indonesia, Gemini AI menunjukkan kemampuan yang cukup impresif dalam memahami kalimat, paragraf, hingga instruksi kompleks. Model ini bisa menjawab pertanyaan, menulis esai, merangkum artikel, dan membantu membuat konten seperti puisi atau cerpen dengan struktur bahasa yang rapi.

Contoh penggunaan seperti:

  • “Tuliskan ringkasan artikel tentang perubahan iklim dalam tiga paragraf.”
  • “Buatkan puisi romantis dengan gaya bahasa klasik.”
  • “Tolong perbaiki kalimat ini agar lebih formal.”

…akan dijawab dengan cukup baik. Kalimat yang dihasilkan terdengar alami, tidak kaku, dan sesuai dengan struktur gramatikal bahasa Indonesia pada umumnya.

Namun, ada beberapa catatan kecil. Kadang-kadang Gemini masih mencampur struktur kalimat Indonesia dengan gaya berpikir dalam bahasa Inggris. Hal ini menyebabkan kalimat terdengar agak canggung atau tidak terlalu luwes jika dibaca oleh penutur asli.

Misalnya, dalam beberapa jawaban, model menempatkan subjek dan predikat dengan urutan yang terlalu harfiah, seperti: Mereka telah membuat keputusan yang besar tersebut.” Kalimat ini secara tata bahasa benar, tapi tidak biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari. Di sini terlihat bahwa meski secara teknis akurat, model masih belajar nuansa lokal.

Baca juga: Sama-sama Jadi Asisten Virtual, Bard AI atau ChatGPT yang Lebih Baik?

3. Kemampuan Menangkap Konteks Budaya dan Bahasa Sehari-hari

Bahasa Indonesia bukan hanya soal tata bahasa, tapi juga kaya akan ungkapan, idiom, peribahasa, dan kosakata informal yang berbeda-beda tergantung daerah dan konteks.

Dalam hal ini, Gemini cukup cerdas dalam mengenali beberapa idiom populer seperti “buah simalakama” atau “besar pasak daripada tiang”. Model mampu menjelaskan arti ungkapan tersebut dengan benar, dan bahkan bisa memberikan contoh penggunaannya dalam kalimat.

Namun, ketika dihadapkan pada bahasa sehari-hari atau slang khas anak muda, Gemini terkadang kesulitan. Misalnya, ketika diminta menjelaskan arti kata gaul seperti “gabut”, “santuy”, atau “ngegas”, hasilnya bervariasi. Kadang tepat, kadang hanya menebak dari konteks umum.

Begitu juga dalam memahami humor lokal atau sindiran halus, model ini masih memiliki keterbatasan. Hal tersebut wajar karena data pelatihan informal dalam bahasa Indonesia belum sebesar dalam bahasa Inggris.

4. Menulis Konten dalam Bahasa Indonesia

Gemini cukup handal dalam membuat konten kreatif berbahasa Indonesia. Puisi, artikel, cerpen, bahkan pidato bisa dibuat dengan struktur dan isi yang utuh. Dalam hal ini, keakuratan bahasanya cukup tinggi.

Misalnya, saat diminta menulis pidato pembukaan acara sekolah, model bisa menyusun kalimat pembuka yang sopan, mengenali audiens yang dituju, serta menyisipkan kalimat motivatif yang relevan. Tata bahasanya cenderung rapi dan mudah dipahami.

Namun, perlu dicatat bahwa model ini masih cenderung menghasilkan tulisan yang terlalu formal, bahkan ketika diminta gaya santai. Instruksi seperti “tulisan dengan bahasa sehari-hari” sering kali tetap dijawab dengan gaya semi formal yang terdengar seperti teks buku pelajaran.

Kelebihannya, tulisan Gemini sangat terstruktur. Kekurangannya, tulisan itu kadang terasa sedikit robotik bila tidak diedit kembali secara manual.

5. Peran Instruksi dalam Meningkatkan Akurasi

Gemini sangat tergantung pada prompt atau instruksi yang diberikan. Jika instruksinya jelas dan terstruktur, hasilnya bisa sangat akurat. Tapi jika perintahnya kabur atau ambigu, hasilnya pun bisa meleset.

Contoh:

  • “Tolong buatkan cerpen yang menyedihkan dengan akhir bahagia.”
  • “Buatkan ringkasan dari artikel ekonomi dengan nada serius.”

Instruksi seperti ini membantu Gemini memahami gaya, nada, dan struktur yang diinginkan. Artinya, keakuratan Gemini dalam bahasa Indonesia juga sangat bergantung pada bagaimana pengguna menyampaikan maksudnya.

Kapan Perlu Koreksi Manual?

Walau hasil Gemini dalam bahasa Indonesia cukup baik, tetap disarankan untuk meninjau kembali hasil output, terutama bila akan digunakan secara profesional. Beberapa alasan mengapa koreksi tetap dibutuhkan:

  • Untuk memastikan nuansa bahasa sesuai audiens, misalnya antara gaya akademik dan gaya kasual.
  • Untuk memperbaiki struktur kalimat yang mungkin terlalu kaku.
  • Untuk mengganti kata-kata yang terlalu formal dengan istilah yang lebih akrab.
  • Untuk menyisipkan referensi budaya atau konteks lokal yang mungkin tidak tertangkap sepenuhnya oleh AI.

Maksimalkan Produktivitas dengan AI Berbahasa Indonesia

Secara umum, Gemini AI cukup akurat dalam menggunakan bahasa Indonesia, terutama dalam konteks formal, penulisan konten, dan pemrosesan teks. Kemampuannya memahami tata bahasa, menjawab pertanyaan, serta menulis teks yang panjang cukup impresif.

Sekarang kamu bisa merasakan kemudahan berinteraksi dengan Gemini AI dalam bahasa Indonesia yang fasih, kini lebih optimal dengan Advan AI GEN AMD Ryzen 7 R7 8845HS.

Laptop ini menghadirkan performa kelas atas berkat prosesor AMD Ryzen 7 terbaru dan kartu grafis Radeon 780M, menjamin setiap perintah dan respons dari Gemini AI berjalan sangat responsif. Dengan RAM 16GB dan SSD 512GB, Advan AI GEN siap mendukung segala aktivitas kreatif, profesional, atau edukasi kamu, di mana Gemini AI berperan sebagai asisten cerdas yang selalu siap membantu dalam bahasa yang kamu pahami.

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *