Advan – Scrum adalah metode manajemen proyek yang biasanya digunakan dalam pengembangan perangkat lunak. Namun, tahukah kamu kalau Scrum juga bisa diaplikasikan pada proyek non teknologi?
Ya, ternyata Scrum sangat fleksibel dan bisa membantu tim kamu bekerja lebih efektif, terlepas dari jenis proyek yang dikerjakan. Kamu mungkin berpikir, lalu bagaimana caranya metode yang biasa dipakai oleh programmer bisa bermanfaat untuk proyekku?
Nah, di sinilah Scrum menunjukkan kelebihannya. Dengan struktur yang jelas dan iterasi yang singkat, Scrum membantu tim tetap fokus dan tanggap terhadap perubahan.
Beberapa Manfaat Scrum Untuk Proyek Non Teknologi
Pengaplikasian Scrum pada proyek non teknologi memang sangat menarik. Yuk, kita bahas lebih dalam bagaimana Scrum bisa membantu proyek non teknologi. Di sini, kamu akan menemukan poin-poin penting yang bisa kamu terapkan langsung:
1. Mendefinisikan Tujuan Proyek dengan Jelas
Langkah pertama dalam Scrum adalah mendefinisikan tujuan proyek dengan jelas. Kamu harus menetapkan visi yang spesifik agar semua anggota tim memahami apa yang ingin dicapai. Ini akan memudahkan kamu dalam membuat backlog produk yang detail.
2. Membuat Backlog Produk
Backlog produk adalah daftar tugas yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan proyek. Setiap tugas harus dipecah menjadi bagian yang lebih kecil dan terukur. Dengan begitu, kamu bisa melacak perkembangan proyek secara efektif dan memastikan tidak ada yang terlewat.
3. Sprint Planning
Setelah memiliki backlog, kamu perlu mengatur sprint planning. Sprint adalah periode waktu yang ditetapkan untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam backlog.
Biasanya, satu sprint berlangsung selama dua hingga empat minggu. Dalam sprint planning, kamu dan tim akan menentukan tugas mana yang harus diselesaikan selama sprint tersebut.
Baca Juga: Ternyata Mudah, Cara Menggunakan Scrum di Perusahaan Besar
4. Daily Stand-Up Meeting
Daily stand-up meeting adalah pertemuan singkat setiap hari untuk membahas perkembangan proyek. Setiap anggota tim akan melaporkan apa yang telah dikerjakan, rencana kerja hari ini, dan hambatan yang dihadapi. Pertemuan ini memastikan semua anggota tim selalu berada di jalur yang sama dan masalah bisa segera diatasi.
5. Sprint Review
Setelah sprint selesai, kamu harus mengadakan sprint review. Ini adalah kesempatan untuk menilai hasil kerja tim dan memastikan bahwa semua tugas telah diselesaikan sesuai standar yang ditetapkan. Jika ada tugas yang belum selesai, kamu bisa memindahkannya ke sprint berikutnya.
6. Retrospektif Sprint
Retrospektif sprint adalah pertemuan terakhir dalam siklus sprint. Di sini, kamu dan tim akan mengevaluasi proses kerja selama sprint. Apa yang berjalan dengan baik? Apa yang perlu diperbaiki? Dengan retrospektif, tim kamu bisa terus meningkatkan efisiensi kerja di sprint berikutnya.
Scrum menawarkan struktur yang fleksibel dan iteratif, membuatnya cocok untuk berbagai jenis proyek, termasuk proyek non teknologi. Dengan menerapkan Scrum, kamu bisa memastikan bahwa proyek kamu berjalan lebih teratur dan produktif.
Menggunakan metode Scrum pada proyek non teknologi akan meningkatkan efisiensi dan kolaborasi tim. Kamu dapat lebih mudah menyesuaikan diri dengan perubahan dan memastikan bahwa setiap anggota tim bekerja menuju tujuan yang sama.
Untuk mendukung produktivitas tim kamu dalam menjalankan metode Scrum, kamu bisa menggunakan Advan Workplus. Laptop ini memiliki prosesor AMD Ryzen 7 6600H dan RAM 16GB, memastikan semua tugas multitasking berjalan lancar.
Beratnya yang ringan, hanya 1.3 Kg, membuatnya mudah dibawa ke mana saja. Selain itu, fitur fingerprint dan layar dengan rasio 16:10 serta teknologi IPS akan membuat kerja tim kamu lebih aman dan nyaman. Dengan Advan Workplus, semua proyekmu akan lebih efisien dan efektif.***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma